mari berbagi ilmu dan pengetahuan
Tampilkan postingan dengan label cerita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita. Tampilkan semua postingan

30/04/10

cara menguasai dunia mimpi

0 komentar
Lucid Dream adalah keadaan dimana kita sadar kalau kita sedang bermimpi. Dengan kata lain, tujuan penelitian ini adalah membuat seseorang dapat masuk ke keadaan lucid dream secara sadar dan sesuai keinginan. Lucid Dream terbagi dua.
1.Dream Initiated Lucid Dreaming (DILD)
adalah keadaan saat kita sadar kita sedang berada dalam mimpi SAAT sedang di tengah mimpi. Ini lebih sering terjadi, dan ini lebih ke arah kebetulan.
2.Wake Initiated Lucid Dreaming (WILD)
adalah keadaan lucid dream yang disengaja.

19/02/10

alasan kenapa pria memilih status jomblo

0 komentar
MENYANDANG predikat jomblo di zaman sekarang bukanlah hal memalukan. Tak perlu berkecil hati bila Anda masih sendiri karena dengan kesendirian, Anda punya lebih banyak waktu untuk menemukan pasangan impian.

Mungkin Anda sering dihinggapi pertanyaan yang mengganggu dan terus berkecamuk, “Apakah saya selamanya harus sendiri?” atau “Haruskah saya mulai mencari kekasih?”. Tak perlu khawatir, karena ada berbagai alasan kuat yang bisa membuat Anda untuk merasa lebih baik sendiri daripada bersama berbagi cinta dengan orang lain.

Berikut alasan kuat yang bisa membuat Anda memilih untuk tetap single, seperti diungkap Askmen:

Meluangkan waktu untuk menemukan wanita yang tepat

02/02/10

cinta itu asyikk

0 komentar
- blog by http://bhuy.blogspot.com/ -
Nenek dan kakek kita ngak semua tahu dan berpengalaman dengan yang
namanya berpacaran, beda dengan anak muda modern masa kini. Konon
ceritanya, dulu calon dari nenek atau kakek sudah disiapkan sejak mereka kecil.
Artinya sejak kecil sudah ada pasangannya untuk dijadiin isteri atau suami, tidak
ada kesemptan memilih-milih lagi. Nah, yang bakal dijadiin pasangan itu bisa aja
anak teman, sanak famili atau orang lain yang sudah dipesan atau dibeli sejak
kecil. Namun jaman sekarang tentu beda, kita hidup di jaman yang semestinya
untuk hal cari pasangan, orang tua diharapkan ngak campur urusan. Maunya
hunting sediri, lacak dan survey sendiri dan bila perlu orang tua tinggal terima
beres, dan yang paling penting ngak sampai malu-maluin orang tua dan orang
sekampung. Jangan samapi terjadi NBA, bukan klub Bola Basket yang terkenal
itu, tetapi Nikah By Accident

pengen tau kelanjutannya 

31/01/10

manusia super ternyata benar benar ada

0 komentar
- blog by http://bhuy.blogspot.com/ -


Anda pastinya tentu pernah menonton serial Heores dan juga film X-Men. Dalam film dan serial tersebut ditampilkan beberapa sosok manusia dengan kekuataan super dan ajaib. Pasti anda berpikir bahwa kekuatan tersebut hanyalah kisah fiktif dan bualan belaka, jika ia anda harus membaca artikel ini, dan anda akan tercengang bahwa kekuatan super tersebut memang di anugerahkan kepada sebagain orang.
1. Manusia dengan Otak yang Menakjubkan (Daniel Tammet)
Daniel Paul Tammet adalah orang Inggris yang berbakat dengan kemampuan yang luar biasa pada perhitungan matematis, memori, dan pembelajaran bahasa. Ia dilahirkan dengan bawaan epilepsi. Ia mengatakan, setiap angka hingga 10.000 masing – masing memiliki ‘rasa dan bentuk’ yang unik, sehingga ia dapat ‘merasakan’ apakah suatu angka tersebut termasuk angka yang utama ataupun campuran. Sebagai contoh, ia mengatakan bahwa angka 289 adalah angka yang jelek, angka 333 menarik, dan Pi itu indah.
Tammet memegang rekor sebagai orang yang ‘memproses’ dan menghitung nilai Pi ke angka 22,514 hanya dalam waktu lima jam. Dia juga mampu berbicara dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Perancis, Finlandia, Jerman, Spanyol, Lithuania, Rumania, Estonia, Wales, dan Esperento. Khususnya, dia menyukai Bahasa Estonia karena kaya akan huruf hidup. Tammet mampu mempelajari bahasa baru dengan sangat cepat. Untuk membuktikannya, Tammet ditantang Channel Five (sebuah saluran TV) untuk mempelajari Bahasa Islandia hanya dalam 1 minggu. 7 hari kemudian, Tammet muncul di televisi Islandia dan berbicara dalam Bahasa Islandia. Sampai – sampai, instruktur bahasa Tammet mengatakan bahwa Tammet ‘manusia yang tidak seperti manusia’.

04/02/09

Bila Cinta Berbicara

0 komentar

Bila Cinta Berbicara

Suatu ketika, seorang wanita kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masai. Air mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan anak tercintanya untuk selama- lamanya.

Atas nasihat orang di desa, ia menemui seorang tua bijak di pinggir hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat cinta kepada anaknya yang telah mati itu, ia amat berharap agar dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan cepatnya.

Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?”

Sang Guru tidak berusaha untuk berbalah atau menghalau wanita itu kerana permintaannya yang tidak masuk akal.

Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan kembali puteramu.”

Selesai mendengar itu, wanita tersebut segera berangkat mencari kemahuan sang guru.

Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.

“Mungkin, penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,”ucap wanita itu dalam hati.

Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?”

Wajah sang wanita masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah yang tak kalah sedih.

Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”

Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialami keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi juga suami dan kedua orangtuanya kerana kemalangan. Si wanita berasa amat kecewa.

Namun, dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”

Dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu. Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling bantu-membantu untuk menjalani hidup.

Beberapa minggu berlalu, wanita itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.
Note :
Kita belajar makna cinta dari seorang ibu yang menyusui anaknya dalam dukungan. Kedua belah tangannya sibuk membetulkan selimut si bayi. Dalam dadanya tiada sesuatu selain ketulusan memberi atas nama cinta.

Kita belajar makna cinta dari seorang ayah yang membawa pulang sekarung padi dan sejag air setelah seharian berpenat-lelah di sawah. Dalam dadanya, tiada sesuatu selain kegembiraan memberi atas nama cinta.

Kerana cinta bukan hanya sekadar pelukan hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh romantis. Kita belajar apa itu cinta dari apa pun yang ada di muka bumi. Dari cahaya matahari, dari sepasang merpati, dari sujud dan tengadah doa. Dari apapun!

Pada semua kelahiran yang bersambut dengan cinta, hingga kematian dalam cinta, kita dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan cinta.

Kerana itu, tiada yang boleh kita lakukan selain atas nama cinta kita yang teragung: cinta buat Yang Maha Agung, Allah SWT.

Apapun keputusan-NYA buat kita, Allah yang berbicara, yang menentukan untung-nasib kita, kerana setiap sesuatu yang menyedihkan itu ada hikmah-Nya.

12/01/09

dua manusia super

0 komentar
Dua Manusia Super

Siang ini 6 February 2008, tanpa sengaja, saya bertemu dua manusiasuper. Mereka mahluk mahluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas jembatan penyeberangan Setiabudi, dua sosok kecil berumur kira kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue di ujung jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar-lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan "Terima kasih Oom !" Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai membuka sedikit
senyum seraya mengangguk ke arah mereka.
Kaki-kaki kecil mereka menjelajah lajur lain di atas jembatan, menyapa seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, laki laki itupun menolak dengan gaya yang sama dengan saya,
lagi lagi sayup-sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka. Kantong hitam tempat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok di sudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan lirikan ke arah dalam kantong itu, duapertiga terisi tissue putih berbalut
plastik transparan. Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama
dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum di wajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang
menggayut langit Jakarta.
"Terima kasih ya mbak ... semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" tukas mereka, tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah. "Maaf, nggak ada kembaliannya ... ada uang pas nggak mbak ?" mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter. "Oom boleh
tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan ?" suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah. "Nggak punya!", tukas saya. Lalu tak lama si wanita berkata
"Ambil saja kembaliannya, dik !" sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya ke arah ujung sebelah timur. Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap berhenti, lalu ia
mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang "Sudah buat kamu saja , nggak apa..apa ambil saja !", namun mereka berkeras mengembalikan uang
tersebut. "Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !"
Akhirnya uang itu diterima si wanita karena si kecil pergi meninggalkannya.
Tinggallah episode saya dan mereka. Uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar "Om, bisa tunggu ya, saya ke bawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek
!" "Eeh ... nggak usah ... nggak usah ... biar aja ...nih !" saya kasih uang itu ke si kecil, ia menerimanya, tapi terus berlari ke bawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek. Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya, "Nanti dulu Om, biar ditukar dulu ...sebentar." "Nggak apa apa, itu buat kalian" lanjut saya.
"Jangan ... jangan oom, itu uang oom sama mbak yang tadi juga" anak itu bersikeras. "Sudah ... saya ikhlas, mbak tadi juga pasti ikhlas !", saya berusaha membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari ke ujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat.
Secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari kearah saya.
"Ini deh om, kalau kelamaan, maaf ..". Ia memberi saya delapan pack tissue.
"Buat apa ?", saya terbengong "Habis teman saya lama sih oom, maaf, tukar pakai tissue aja dulu". Walau dikembalikan ia tetap menolak.
Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya. Saya kalah set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastic hitam tissuenya. Beberapa saat saya mematung di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya serta
memberikan uang empat ribu rupiah."Terima kasih Om !"..mereka kembali keujung jembatan sambil sayup-sayup terdengar percakapan, "Duit mbak tadi gimana ..?" suara kecil yang lain menyahut, "Lu hafal kan orangnya, kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin .......". Percakapan itu sayup sayup menghilang, saya terhenyak dan kembali ke kantor dengan seribu perasaan.

Tuhan ......
Hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh, mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak mereka dan hak orang lain, mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang tissue.
Dua anak kecil yang bahkan belum baligh, memiliki kemuliaan di umur mereka yang begitu belia.